CARA PENGKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER
Kabel Kabel
Salah satu peralatan fisik jaringan yang penting adalah media, tanpa media komputer tidak bisa berkomunikasi. Salah satu jenis media adalah kabel. Salah satu kabel yang terkenal murah dan handal yang sering dipakai adalah kabel UTP. Bentuk kabel UTP dan konektornya seperti pada gambar 1.2 :
Gambar 1.2 Kabel UTP (unshield twisted pair)
Kabel UTP mempunyai penampang delapan kabel-kabel kecil di dalam, disebut pin (4 pasang).
o Pin1 dengan warna hijau-putih (TD+)
o Pin2 dengan warna hijau (TD-)
o Pin3 dengan warna orange-putih (RD+)
o Pin4 dengan warna biru (NC)
o Pin5 dengan warna biru-putih (NC)
o Pin6 dengan warna orange (RD-)
o Pin7 dengan warna coklat-putih (NC)
o Pin8 dengan warna coklat (NC)
Gambar 1.3 Penampang kabel UTP
Beberapa bentuk penampang kabel UTP :
o Crossover, dipakai untuk komunikasi dua komputer secara langsung (Peer To Peer)
o Straight true, dipakai koneksi dua buah komputer atau lebih dengan memakai sambungan hub/switch
o Rollover, dipakai untuk keperluan khusus, misal konfigurasi dengan device jaringan
Berikut ini adalah gambar penampang ketiga kabel UTP :
Straight true
Cross over
rollover
10base-T, 100base-TX/T4,1000base-T
Untuk seorang administrator jaringan, nggak ada yang lebih mengesalkan daripada setelah mencari-cari kesalahan/permasalahan pada jaringannya, dan akhirnya menemukan bahwa ternyata kesalahannya adalah pada cara pengkabelan.
Tulisan ini saya susun dengan sumber beberapa buku dan website, saya terjemahkan dan gabungkan. Semoga bisa berguna dan menolong para administrator jaringan yang mungkin lupa ataupun belum mengetahui hal ini.
Catatan-catatan:
1. Kabel-kabel LAN (Local Area Network) biasa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan diidentifikasi dengan menggunakan jenjang kategori (category – CAT). Bila kita harus membuat/menginstal suatu jaringan baru, sebaiknya kita gunakan kabel UTP kategori 5, 5e, atau 6 (kecuali ada alasan khusus dan kuat hingga kita tidak menggunakan kabel-kabel kategori tersebut), yang memang dibuat untuk operasi LAN 10 dan 100 Mbps.
2. Kabel-kabel UTP ada 2 macam, yaitu SOLID (SOLID) dan BERSERABUT (STRANDED). Kedua macam UTP tersebut sesuai dengan tipe konduktor yang terdapat ditengah kabel, disebut SOLID karena memiliki konduktor tunggal, sedangkan yang lainnya disebut BERSERABUT karena memiliki konduktor yang terdiri dari beberapa kawat-kawat tipis. Satu-satunya keuntungan yang paling jelas dari penggunaan kabel UTP tipe berserabut (yang umumnya lebih mahal) adalah tipe ini sangat lentur, sehingga bisa ditekuk sampai maksimal tanpa patah konduktornya.
3. Sistem pengkabelan 100base-TX bisa kita gunakan pada jaringan 10base-T, tapi kebalikannya tidak selalu bisa. Maka sebaiknya gunakan SELALU standar pengkabelan 100base-TX/T4.
4. Standar 100base-TX bisa selalu digunakan bila melakukan pengkabelan dengan menggunakan UTP kategori 5, 5e, atau 6, dimana yang digunakan hanya 2 pasang kabel, atau 4 konduktor. Kebanyakan informasi-informasi dalam tulisan ini menggunakan asumsi bahwa pengkabelan menggunakan UTP kategori 5, 5e atau 6.
5. Bila menggunakan kabel UTP kategori 3 atau 4 dengan LAN 100Mbps, harus menggunakan standar 100Base-T4 dan memiliki beberapa keterbatasan, dan menggunakan seluruh 4 pasang kabel, atau 8 konduktor.
6. Panjang maksimal satu utas kabel LAN adalah 100 meter, bila panjang yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 meter, maka dapat digunakan switch untuk menyambung kabel berikutnya.
Penggunaan Kabel “Straight” dan “Crossed”
Diagram berikut ini menunjukkan penggunaan umum kabel “straight” dan “crossed”.
Catatan:
Untuk menghindari penggunaan kabel crossed, beberapa pembuat hub atau switch menyediakan port UPLINK. Port ini memungkinkan penggunaan kabel straight untuk menghubungkan 2 buah switch atau hub.
Tabel kode warna UTP kategori 5 dan 5e
Gambar dan table dibawah menunjukkan kode warna normal pada kabel kategori 5, berdasarkan dua standar yang dikeluarkan oleh TIA/EIA
10baseT Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lain ke hub atau switch. Bila untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB, harus menggunakan kabel crossed.
Deskripsi kabel berikut adalah untuk pengkabelan pada kedua ujung (konektor RJ-45), baik dengan menggunakan skema warna 568A maupun 586B untuk kabel kategori 5(e).
Pin No. | Warna kabel |
Nama |
1 | Putih – Orange | TX+ |
2 | Orange | TX- |
3 | Putih – Hijau | RX+ |
4 | Tidak digunakan | * |
5 | Tidak digunakan | * |
6 | Hijau | RX- |
7 | Tidak digunakan | * |
8 | Tidak digunakan | * |
Catatan:
Nomor pin yang diberi tanda bintang (*) tidak digunakan dalam jaringan 10base-T (10Mbps), dan karena pada umumnya saat ini yang digunakan adalah jaringan 100base-T/T4 (100Mbps) maka lebih baik menggunakan standar pengkabelan 100base-T/T4.
Kita menggunakan spesifikasi pengkabelan 100base-T4 yang bisa digunakan dalam jaringan 10base-T.
10base-T kabel Crossed (PC to PC or HUB to HUB)
Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB. Kabel crossed kadang disebut kabel Crossover, Patch atau Jumper. Bila untuk menghubungkan PC ke HUB harus menggunakan kabel straight.
Table berikut menunjukan urutan pengkabelan pada kedua sisi/ujung di dalam konektor RJ-45 Male, pada kabel crossed.
Satu ujung RJ45 Male | Ujung lain RJ45 Male |
1 |
3 |
2 |
6 |
3 |
1 |
4 * |
5 * |
5 * |
4 * |
6 |
2 |
7 * |
8 * |
8 * |
7 * |
Catatan:
Pada sistem 10base-T (jaringan 10Mbps), nomor-nomor dengan tanda bintang (*) tidak terpakai, tapi karena kita akan menggunakan sistem 100base-T/T4, maka untuk selanjutnya kita akan selalu mencantumkan kabel-kabel nomor 4, 5, 7 dan 8.
100base-T Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lainnya ke HUB atau Switch. Harap diingat bahwa untuk koneksi PC ke PC atau HUB ke HUB harus menggunakan kabel crossed.
Table berikut menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dengan menggunakan petunjuk warna pada kabel-kabel UTP kategori 5.
Pin No. |
Warna kabel |
Nama |
1 |
Putih-orange |
TX_D1+ |
2 |
Orange |
TX_D1- |
3 |
Putih-hijau |
RX_D2+ |
4 |
Biru |
BI_D3+ ** |
5 |
Putih-biru |
BI_D3- ** |
6 |
Hijau |
RX_D2- |
7 |
Putih-coklat |
BI_D4+ ** |
8 |
Coklat |
BI_D4- ** |
Catatan:
1. Kabel-kabel dengan tanda dua bintang (**) DIPERLUKAN dalam jaringan 100Base-T4, juga untuk sistem Power-Over-Ethernet (POE).
2. Spesifikasi sistem POE ada tiga cara dimana daya (power) dikirimkan melalui kabel UTP. Dua diantara cara POE, penghantaran daya (power) menggunakan pasangan kabel 4, 5 dan 7, 8 (bertanda dua bintang (**) dalam tabel di atas), sedangkan cara lainnya hanya menggunakan pasangan kabel 1,2 dan 3,6 baik untuk sinyal maupun daya. Yang umum digunakan adalah pasangan 4,5 dan 7,8 dipakai untuk menghantar daya.
100base-T Kabel Crossed (PC ke PC atau HUB ke HUB)
Kabel crossed umum digunakan untuk hubungan antar PC, atau antar HUB. Seringkali disebut sebagai kabel Crossover, Patch atau Jumper. Untuk menghubungkan antara PC dengan HUB umumnya menggunakan kabel straight.
Di bawah ini menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dari kabel crossed. Diagram di bawah menunjukan persilangan 4 pasang kabel UTP dan bisa digunakan pada kabel kategori 3 dan 4. Pada jaringan 100base-TX, pasangan kabel 4,5 dan 7,8 tidak perlu disilangkan.
NOTES:
1. Kebanyakan kabel crossed yang digunakan saat ini tidak menyilangkan pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Selama tidak menggunakan kabel kategori ¾ maka sistem pengkabelan crossed seperti itu tidak akan menimbulkan masalah.
2. Ethernet gigabit menggunakan seluruh keempat pasangan kabel UTP (8 konduktor) untuk konfigurasi kabel crossed-nya, seperti gambar di atas.
Bila menggunakan POE, pada sistem POE Model A atau Alternatif A menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data sekaligus daya. Sedangkan pada Model B atau Alternatif
1. B, menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data, sedangkan daya melalui pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Umumnya POE menggunakan jembatan diode, sehingga penyilangan pada kabel-kabel 4,5 dan 7,8 umumnya tidak ada pengaruh.
Urutan Pin Pada Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 Male
Beberapa Petunjuk Dasar Mengenai Koneksi-koneksi RJ-45
1. Lakukan pengujian dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester), tidak perlu menggunakan tester mahal, yang terpenting adalah menguji apakah kedua ujung konektor RJ-45 saling terhubung secara sempurna atau tidak.
2. Hati-hati saat memotong selubung luar kabel UTP, jangan sampai melukai selubung insulasi dari masing-masing konduktor karena bisa menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor (short).
3. Potong selubung luar kabel UTP sehingga masing-masing kabel konduktor terlihat maksimal kira-kira 2.5 cm.
4. Susun kabel-kabel konduktor sesuai urutan standar pengkabelan yang digunakan.
5. Ukur panjang masing-masing konduktor agar sama panjang, jangan sampai selubung masing-masing konduktor terlihat dari ujung plastik konektor RJ-45, karena bisa menyebabkan konduktor mudah terluka dan menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor.
6. Pastikan ujung tiap konduktor menyentuh ujung konektor RJ-45 saat memasukan kabel UTP ke dalam konektor RJ-45.
7. Gunakan crimping tool yang masih bagus, agar masing-masing kaki konektor RJ-45 dapat menyentuh konduktor dengan sempurna.
8. Bila memungkin, uji/test kabel yang baru dibuat dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester).
Umumnya masalah koneksi dalam jaringan terletak pada konektor RJ-45, tidak sempurnanya saat memotong selubung luar kabel UTP, atau tidak menggunakan urutan pengkabelan standar. Gunakan konektor RJ-45 yang berkualitas baik, lebih berhati-hati dalam memotong selubung luar kabel UTP, serta gunakan standar pengkabelan yang baku, untuk menghindari terjadinya masalah-masalah seperti disebut di atas.
BILANGAN BINER
Bilangan Biner
Sebagai contoh dari bilangan desimal, untuk angka 157:
157(10) = (1 x 100) + (5 x 10) + (7 x 1)
Perhatikan! bilangan desimal ini sering juga disebut basis 10. Hal ini dikarenakan perpangkatan 10 yang didapat dari 100, 101, 102, dst.
Mengenal Konsep Bilangan Biner dan Desimal
Perbedaan mendasar dari metoda biner dan desimal adalah berkenaan dengan basis. Jika desimal berbasis 10 (X10) berpangkatkan 10x, maka untuk bilangan biner berbasiskan 2 (X2) menggunakan perpangkatan 2x. Sederhananya perhatikan contoh di bawah ini!
Untuk Desimal:
14(10) = (1 x 101) + (4 x 100)
= 10 + 4
= 14
Untuk Biner:
1110(2) = (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
= 8 + 4 + 2 + 0
= 14
Bentuk umum dari bilangan biner dan bilangan desimal adalah :
Biner |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
11111111 |
Desimal |
128 |
64 |
32 |
16 |
8 |
4 |
2 |
1 |
255 |
Pangkat |
27 |
26 |
25 |
24 |
23 |
22 |
21 |
20 |
X1-7 |
Sekarang kita balik lagi ke contoh soal di atas! Darimana kita dapatkan angka desimal 14(10) menjadi angka biner 1110(2)?
Mari kita lihat lagi pada bentuk umumnya!
Biner |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
0 |
00001110 |
Desimal |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
4 |
2 |
0 |
14 |
Pangkat |
27 |
26 |
25 |
24 |
23 |
22 |
21 |
20 |
X1-7 |
Mari kita telusuri perlahan-lahan!
- Pertama sekali, kita jumlahkan angka pada desimal sehingga menjadi 14. anda lihat angka-angka yang menghasilkan angka 14 adalah 8, 4, dan 2!
- Untuk angka-angka yang membentuk angka 14 (lihat angka yang diarsir), diberi tanda biner “1”, selebihnya diberi tanda “0”.
- Sehingga kalau dibaca dari kanan, angka desimal 14 akan menjadi 00001110 (terkadang dibaca 1110) pada angka biner nya.
Mengubah Angka Biner ke Desimal
Perhatikan contoh!
1. 11001101(2)
Biner |
1 |
1 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
11001101 |
Desimal |
128 |
64 |
0 |
0 |
8 |
4 |
0 |
1 |
205 |
Pangkat |
27 |
26 |
25 |
24 |
23 |
22 |
21 |
20 |
X1-7 |
Note:
- Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1)
- Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.
2. 00111100(2)
Biner |
0 |
0 |
1 |
1 |
1 |
1 |
0 |
0 |
00111100 |
0 |
0 |
0 |
32 |
16 |
8 |
4 |
0 |
0 |
60 |
Pangkat |
27 |
26 |
25 |
24 |
23 |
22 |
21 |
20 |
X1-7 |
Mengubah Angka Desimal ke Biner
Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya.
Perhatikan contohnya!
1. 205(10)
205 : 2 = 102 sisa 1
102 : 2 = 51 sisa 0
51 : 2 = 25 sisa 1
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)
2. 60(10)
60 : 2 = 30 sisa 0
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 à sebagai sisa akhir “1”
Note:
Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).
Aritmatika Biner
Pada bagian ini akan membahas penjumlahan dan pengurangan biner. Perkalian biner adalah pengulangan dari penjumlahan; dan juga akan membahas pengurangan biner berdasarkan ide atau gagasan komplemen.
Penjumlahan Biner
Penjumlahan biner tidak begitu beda jauh dengan penjumlahan desimal. Perhatikan contoh penjumlahan desimal antara 167 dan 235!
1 à 7 + 5 = 12, tulis “2” di bawah dan angkat “1” ke atas!
167
235
—- +
402
Seperti bilangan desimal, bilangan biner juga dijumlahkan dengan cara yang sama. Pertama-tama yang harus dicermati adalah aturan pasangan digit biner berikut:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 1 = 0 à dan menyimpan 1
sebagai catatan bahwa jumlah dua yang terakhir adalah :
1 + 1 + 1 = 1 à dengan menyimpan 1
Dengan hanya menggunakan penjumlahan-penjumlahan di atas, kita dapat melakukan penjumlahan biner seperti ditunjukkan di bawah ini:
1 1111 à “simpanan 1” ingat kembali aturan di atas!
01011011 à bilangan biner untuk 91
01001110 à bilangan biner untuk 78
———— +
10101001 à Jumlah dari 91 + 78 = 169
Silahkan pelajari aturan-aturan pasangan digit biner yang telah disebutkan di atas!
Contoh penjumlahan biner yang terdiri dari 5 bilangan!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
1100 bilangan 3)
11011 bilangan 4)
1001 bilangan 5)
——– +
untuk menjumlahkannya, kita hitung berdasarkan aturan yang berlaku, dan untuk lebih mudahnya perhitungan dilakukan bertahap!
11101 bilangan 1)
10110 bilangan 2)
——- +
110011
1100 bilangan 3)
——- +
111111
11011 bilangan 4)
——- +
011010
1001 bilangan 5)
——- +
1100011 à Jumlah Akhir .
sekarang coba tentukan berapakah bilangan 1,2,3,4 dan 5! Apakah memang perhitungan di atas sudah benar?
Pengurangan Biner
Pengurangan bilangan desimal 73426 – 9185 akan menghasilkan:
73426 à lihat! Angka 7 dan angka 4 dikurangi dengan 1
9185 à digit desimal pengurang.
——— –
64241 à Hasil pengurangan akhir .
Bentuk Umum pengurangan :
0 – 0 = 0
1 – 0 = 0
1 – 1 = 0
0 – 1 = 1 à dengan meminjam ‘1’ dari digit disebelah kirinya!
Untuk pengurangan biner dapat dilakukan dengan cara yang sama. Coba perhatikan bentuk pengurangan berikut:
1111011 à desimal 123
101001 à desimal 41
——— –
1010010 à desimal 82
Pada contoh di atas tidak terjadi “konsep peminjaman”. Perhatikan contoh berikut!
0 à kolom ke-3 sudah menjadi ‘0’, sudah dipinjam!
111101 à desimal 61
10010 à desimal 18
———— –
101011 à Hasil pengurangan akhir 43 .
Pada soal yang kedua ini kita pinjam ‘1’ dari kolom 3, karena ada selisih 0-1 pada kolom ke-2. Lihat Bentuk Umum!
7999 à hasil pinjaman
800046
397261
——— –
402705
Sebagai contoh pengurangan bilangan biner 110001 – 1010 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1100101
1010
———- –
100111
Komplemen
Salah satu metoda yang dipergunakan dalam pengurangan pada komputer yang ditransformasikan menjadi penjumlahan dengan menggunakan minusradiks-komplemen satu atau komplemen radiks. Pertama-tama kita bahas komplemen di dalam sistem desimal, dimana komplemen-komplemen tersebut secara berurutan disebut dengan komplemen sembilan dan komplemen sepuluh (komplemen di dalam system biner disebut dengan komplemen satu dan komplemen dua). Sekarang yang paling penting adalah menanamkan prinsip ini:
“Komplemen sembilan dari bilangan desimal diperoleh dengan mengurangkan masing-masing digit desimal tersebut ke bilangan 9, sedangkan komplemen sepuluh adalah komplemen sembilan ditambah 1”
Lihat contoh nyatanya!
Bilangan Desimal 123 651 914
Komplemen Sembilan 876 348 085
Komplemen Sepuluh 877 349 086 à ditambah dengan 1!
Perhatikan hubungan diantara bilangan dan komplemennya adalah simetris. Jadi, dengan memperhatikan contoh di atas, komplemen 9 dari 123 adalah 876 dengan simple menjadikan jumlahnya = 9 ( 1+8=9, 2+7=9 , 3+6=9 )!
Sementara komplemen 10 didapat dengan menambahkan 1 pada komplemen 9, berarti 876+1=877!
Pengurangan desimal dapat dilaksanakan dengan penjumlahan komplemen sembilan plus satu, atau penjumlahan dari komplemen sepuluh!
893 893 893
321 678 (komp. 9) 679 (komp. 10)
—- – —- + —- +
572 1571 1572
1
—- +
572 à angka 1 dihilangkan!
Analogi yang bisa diambil dari perhitungan komplemen di atas adalah, komplemen satu dari bilangan biner diperoleh dengan jalan mengurangkan masing-masing digit biner tersebut ke bilangan 1, atau dengan bahasa sederhananya mengubah masing-masing 0 menjadi 1 atau sebaliknya mengubah masing-masing 1 menjadi 0. Sedangkan komplemen dua adalah satu plus satu. Perhatikan Contoh .!
Bilangan Biner 110011 101010 011100
Komplemen Satu 001100 010101 100011
Komplemen Dua 001101 010110 100100
Pengurangan biner 110001 – 1010 akan kita telaah pada contoh di bawah ini!
110001 110001 110001
001010 110101 110110
——— – ——— + ——— +
100111 100111 1100111
dihilangkan!
Alasan teoritis mengapa cara komplemen ini dilakukan, dapat dijelaskan dengan memperhatikan sebuah speedometer mobil/motor dengan empat digit sedang membaca nol!
Sistem Oktal dan Heksa Desimal
Bilangan oktal adalah bilangan dasar 8, sedangkan bilangan heksadesimal atau sering disingkat menjadi heks. ini adalah bilangan berbasis 16. Karena oktal dan heks ini merupakan pangkat dari dua, maka mereka memiliki hubungan yang sangat erat. oktal dan heksadesimal berkaitan dengan prinsip biner!
1. Ubahlah bilangan oktal 63058 menjadi bilangan biner !
6 3 0 5 à oktal
110 011 000 101 à biner
Note:
- Masing-masing digit oktal diganti dengan ekivalens 3 bit (biner)
- Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Oktal di bawah!
2. Ubahlah bilangan heks 5D9316 menjadi bilangan biner !
heks à biner
5 à 0101
D à 1101
9 à 1001
3 à 0011
Note:
- Jadi bilangan biner untuk heks 5D9316 adalah 0101110110010011
- Untuk lebih jelasnya lihat tabel Digit Heksadesimal di bawah!
3. Ubahlah bilangan biner 1010100001101 menjadi bilangan oktal !
001 010 100 001 101 à biner
3 2 4 1 5 à oktal
Note:
- Kelompokkan bilangan biner yang bersangkutan menjadi 3-bit mulai dari kanan!
4. Ubahlah bilangan biner 101101011011001011 menjadi bilangan heks !
0010 1101 0110 1100 1011 à biner
2 D 6 C B à heks
Tabel Digit Oktal
Digit Oktal |
Ekivalens 3-Bit |
0 |
000 |
1 |
001 |
2 |
010 |
3 |
011 |
4 |
100 |
5 |
101 |
6 |
110 |
7 |
111 |
Tabel Digit Heksadesimal
Digit Desimal |
Ekivalens 4-Bit |
0 |
0000 |
1 |
0001 |
2 |
0010 |
3 |
0011 |
4 |
0100 |
5 |
0101 |
6 |
0110 |
7 |
0111 |
8 |
1000 |
9 |
1001 |
A (10) |
1010 |
B (11) |
1011 |
C (12) |
1100 |
D (13) |
1101 |
E (14) |
1110 |
F (15) |
1111 |
Lowongan kerja yang meres duit
Saya informasikan kepada anda yang sangat ingin sekali dapat pekerjaan bahwa di zaman sekarang ini sulit sekali untuk mencari pekerjaan kecuali kita punya keahlian tersendiri kita bisa dapet keja dengan mudah, apabila anda melihat selebaran atau pamplet yang brtuliskan LOWONGAN KERJA TAHUN 2009
Dibutuhkan karyawan / karyawati sebagai STAF KANTOR BUKAN SALES DAN AKAN DIJADIKAN SEBAGAI KARYAWAN KONTRAK LAMARAN BAEWA LANGSUNG KE PT. NEJ D.A METRO MALL INDAH. Nah Anda jangan tergiur dulu dengan tawaran ini anda lihat prsyaratannya dibawah pasti anda akan curiga,,, karena persyaratannya mudah banget…!!!,
Perlu anda ketahui… sebetulnya itu hanya memacing anda untuk bergabung dengan perusahaan tersebut dengan bergabungnya anda maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan, misalkan anda memasuki lowongan kerja itu, pertama pada amplop anda harus ditulisi nama yang tertera pada pamplet yang anda lihat… pasti anda pikir itu nama personalia perusahaan itu, dugaan anda salah…. itu adalah nama yang dapat keuntungan dari anda. kemudian anda akan di wawancara…. pertama pasti anda yakin bahwa ini adalah wawancara, tapi setelah kesisni2 anda mingkin heran, anda harus menadapatkan no. test.., mendapatkan nomer test tersebut harus membayar uang administrasi katanya… senilai Rp. 20.000 kemuduan anda pasti akan mengaluarkan uangnya, setelah itu anda akan diberi pertanyaan yang sangat mudah sekali…., kemudian anda akan diberikan test tulis… test tulis tersebut hanya mengisi Formuir doank…. setelah selesai menulis anda akan dikasih tau oleh pewawancara tersebut… misalnya anda beberi nilai 70% anda di katakan lulus pada tres ini…, kemudian tes terakhir anda adalah prioritas, dan anda pasti bingung dengan tes ini dan ternyata tes ini hanya anda harus membeli paket apabila anda ingin menjadi karyawan di perusahaan ini. nanti anda akan disuruh memilih paket mana yang akan anda pilih.., seharusnya anda jangan memilih.. jika anda tetap saja memilih maka anda harus membelinya… dan uang yang sudah di bayarkan tidak dapat diambil lagi…. dengan dmikian dia akan mendapat kan keuntungan dari anda….dan anda lebih baik tanyakan sebenarnya kerja apa sih.
Jadi
Inilah ceritanya penghasilan seorang karyawan staf kantor. Kalau seandainya kita tidak berhasil mendatangkan pelamar, maka sayang sekali, kita tidak akan dapat apa-apa!”
(dalam kurung ditambahkan, ada disurat tersebut)
Dulu pernah sewaktu naik motor, menunggu lampu hijau, diberi selebaran lowongan kerja yang dibagi2kan kepada semua pengendara motor. Sudah sempat curiga. Cuma lupa mau posting. Selebarannya keburu kecuci kayaknya
Di jaman susah ini, bukannya bantu orang lain, malah ngambil keuntungan dari kesusahan orang lain.
Kira2 siapa ya “berwenang” dan “berkewajiban” untuk membantu menghentikan hal ini?
Jika Anda termasuk, tolong segera tindak lanjuti perusahaan ini.
Kira2 bisa tidak “para korban” mendapatkan kembali uang (mungkin pinjaman) mereka ya?
Btw, untuk pencari kerja, hindari perusahaan ini :
PT NEJ (Nisma Exist Jaya) yang berlokasi di METRO MALL INDAH BLOK I 9 Bandung. (kalau ada yang sejenis, silahkan posting disini)
Lebih lengkapnya anda klik disini
Hello world!
Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!
-
Arsip
- Februari 2009 (4)
-
Kategori
-
RSS
Entries RSS
Comments RSS